Rabu, 04 April 2012

Info Pendidikan

JAKARTA, KOMPAS.com – Menteri Pendidikan Nasional (Mendiknas), Mohammad Nuh menyampaikan rencana pembangunan pendidikan tahun 2012. Menurut Nuh, berdasarkan arahan Presiden Republik Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono yang disampaikan dalam pidato kenegaraan, prioritas pembangunan pendidikan akan diarahkan untuk meningkatkan akses dan pemerataan pelayanan pendidikan yang bermutu dan terjangkau. Hal itu dilakukan aik melalui jalur formal maupun non-formal di semua jenjang pendidikan.

Nuh menilai, naskah pidato setebal 40 halaman yang disampaikan Presiden kemarin, merupakan bukti jika dunia pendidikan mendapatkan porsi yang cukup besar. Ia mencatat, setidaknya Presiden SBY tiga kali mengeolaborasi isu-isu tentang pendidikan secara detail dan mendalam. Menurutnya, pidato SBY mencerminkan pemerintah secara khusus memberikan perhatian pada isu pendidikan.



“Meningkatkan akses dan pemerataan merupakan masalah yang tidak pernah selesai. Bukan berarti tidak dikerjakan, tetapi karena masalah pemerataan dan mutu tidak akan pernah habis. Segala upaya terus kita lakukan karena sifatnya never ending,” kata Nuh kepada, wartawan Rabu (17/8/2011), di Jakarta.

Selain itu, Mendiknas juga memaparkan mengenai kebijakan pemanfaatan anggaran pendidikan tahun 2012. Seperti diberitakan, anggaran pendidikan tahun ini direncanakan mencapai Rp 286,6 triliun atau setara dengan 20,2 persen dari seluruh APBN. Dari seluruh anggaran pendidikan itu, rencananya, Kemdiknas akan mendapatkan jatah sebesar Rp 57, 8 triliun.

Nuh menjelaskan, anggaran tersebut akan difokuskan untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan memperluas jangkauan pemerataan pendidikan. Seperti penyediaan BOS bagi siswa setingkat SD dan SMP dan rehabilitasi gedung-gedung sekolah yang kurang layak di berbagai pelosok desa.

"Saya ingin memastikan porsi besar terlebih dahulu. Paling pokok yaitu BOS, karena porsinya naik sekitar Rp 3 triliun atau menjadi Rp 23 triliun. Dana BOS tahun depan akan mengcover 100 persen biaya operasional sekolah,” ujarnya.

Nuh menegaskan, kebijakan tersebut bukan berarti menghapus BOS daerah. Meski akan mengcover 100 persen, menurutnya BOS daerah perlu tetap ada sehingga dapat menjadi biaya operasional dan pendampingan agar daerah mampu memperkuat basis peningkatan kualitasnya.

Selanjutnya, anggaran pendidikan tahun depan akan digunakan untuk memberikan beasiswa bagi siswa miskin pada semua jenjang pendidikan. Untuk tingkat pendidikan tinggi akan diberikan beasiswa peningkatan prestasi akademik, bantuan belajar mahasiswa, dan beasiswa Bidik Misi, serta peningkatan mutu dan kesejahteraan pendidik dan tenaga kependidikan.

“Untuk beasiswa jumlahnya mencapai triliunan. Rinci dan tidak boleh di utak atik. Misalnya jumlah penerima beasiswa Bidik Misi, saat ini telah sampai kepada 50 ribu penerima, dan rencananya tahun depan jumlah penerima akan tembus 100 ribu orang,” terangnya.

Sebagai informasi, berikut adalah sasaran tembak pemanfaatan anggaran pendidikan tahun 2012 yang dilansir dari data Kemdiknas:

Untuk penyediaan dana BOS sebesar Rp 23,6 triliun bagi seluruh siswa SD dan SMP. Penyediaan dana tunjangan profesi guru PNSD sebesar Rp 30,6 triliun atau naik Rp 12,1 triliun (65 persen) dari APBN-P 2011. Selanjutnya adalah penyediaan dana tunjangan tambahan penghasilan guru PNSD yang belum memperoleh tunjangan profesi guru sebesar Rp 2,9 triliun. Lalu merehabilitasi gedung-gedung sekolah yang tidak layak dan menyediaan beasiswa siswa miskin pada semua jenjang pendidikan.

"Hasil yang diharapkan. Melalui pelaksanaan prioritas, kebijakan dan kegiatan, diharapkan dapat mewujudkan pendidikan yang lebih merata dan lebih berkualitas kepada warga bangsa di seluruh penjuru Indonesia,” tandasnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan Tuliskan Komentar Anda